Kamis, 14 Februari 2013

KALAU MAU BELAJAR BOLEH KLIK DISINI YA!!!

                                         PHOTO BERSAMA HABIS PULANG KAMPUS


    Nama saya ORGENES DEAL   saya seorang Perjuangan  umumnya demi provinsi papua dan lebih khususnya  di daerah suku ketengban di daerah kirime dan di tengah-tengah daerah itu dan  cita-cita saya adalah saya kuliah sampai saya sukses saya pulang ke kabupaten pegunungan bintang dan saya akan ajak teman-teman , adik-adik kita akan membangun di suku ketengban dalam segala bentuk pembangunan dan juga kita juga ada rencana untuk kita  akan menjadi kabupaten ketengban  sendiri  kira-kira tahun 2015/2016  lalu kita akan membangun  ada banyak bagian yang utama kami akan membangun di bidang pendidikan, kesehatan, bewirausaha, jalan dan jembatan supaya masyarakt bisa akses lasung ke kecamatan dan kabupaten , untuk itu  saya mengajak kaka-kaka ,teman-teman, adik-aadik serta bapak ibu kami membangun bersama ya, maka  dari itu saya sebagai anak putera daerah saya harus merancang demi daerah kabupaten ketengban ke depan seperti apa?.,,,,,................?,



KONDISI SEKARANG SEPERTI DI BAWA INI.......??

sekarang daerah ketengban masi seperti ini jadi pemerintah kabupaten pegunungan bintang tolong membatu kami dalam kondisi  masyarakat yang seperti ini

kampung ini memang ada banyak masyarakat tetapi pemerintah kabupaten belum memperatikan daerah ini maka saya sebagai anak putra daerah ketengban mengimbau kepada PEMDA  tolong memperatikan daerah ini supaya juga bisa menikmati keadaan pada jaman modren ini seperti apa?

                            TRANSPORTASI  UDARA DAN JEMBATAN


     Terus yang taransportasi daratpun tidak begitu baik karena kurangnya perhatian pemerintah kabupaten karena pemerintah provinsi sudah di percayakan kepada pemerintah kabupaten jadi yang bertanggungjawab adalah pemerintah kabupaten  jadi tolong PEMDA kb,pegunungan bintang lihatlah wilahya perbatas-perbatasanNya.....?  supaya kita bisa sejaterahaan masyarakat kita. itulah harapan saya, karena saya ini anak putra daerah di situ jadi saya sangat menyesal kondisi yang seperti ini.

daerah ini adalah daerah perbatan dengan kabupaten yahukimo dengan kabupaten pegunungan bintang jadi sulit bagi pemerintah daerah kbupaten pegunungan bintang karena jalan pun jauh dari kabupaten kota karena kalau jalan kaki dari kabupaten pugunungan bintang ke daerah ketengban bagian barat memang sanagat jauh untuk menempunya paling lama 3-4 malam hari , maka pemerintah daerah pun mereka belum bisa sampai di daerah ini , akhirnya masayarat di daerah ini memang betul-betul terlantar dalam segala perlengkapan / sarana perasarana : seperti pendidikan, kesehatan, pembangungan,posyandu, serta lainNYa.

untuk masalah pendidikan itu saya sudah mengalami karena  di daerah beluma ada gedung SD, apa lagi SMP, SMA tidak ada sama sekali akhirnya saya  sendiri juga sudah mengalami karena tidada sekolah SD didaerah ini maka saya melarikan diri untuk mencari ilmu melalui SD di daerah atau di kampung lain jauh dari kampung saya dan  saya masuk sekolah dasar di SD INPRES ATEMBABOL DI BIME tetpi saya sudah kals IV  lalu saya pindah SD ke SD YPPGI yapil dan pada tahun 2004 saya ujian di okbibab dan saya melanjutkan SMP NEGERI 7 SENTANI KABUPATEN JAYAPURA  PAPUA tahun 2008 dan saya melalui PEMDA saya berangkat ke semarang tahun 2008 dan saya  sekolah di SMA  THERESIANA 2 SEMARANG  di provinsi jawa tengah lalu sekarang saya KULIAH di  kampus UNIKA (UNIVERSITAS KATOLIK  SOEGIJAPRANATA  JURUSAN TI TEKNIK INFORMATIKA S1). itu menurut saya tidak muda karena saya banyak kesulitan saat saya masih mau mencari sekolah dasar saat itu karena memang dikampung saya itu tidada  gedung sekolah satupun  tetapi niat dan bekerja keras saya , saya bisa bersekolah seperti sekarang ini, itupun bukan karena kekuatan saya tetapi itu semua rencana tuhan  yang terjadi dan pemberian dari tuhan   maka saya bersyukur pada tuhan yesus.



      KONDISI WILAHYA KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA

Kondisi obyektif menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang terletak di pegunungan pada ketinggian ± 4000 kaki dari permukaan laut dan serba tertutup, penduduk hidup berkonsentrasi di lereng- lereng gunung dan lembah-lembah kecil, sehingga sangat menyulitkan pelayanan dan pembinaan. 

Selain itu dari 10 distrik 6 distrik terletak di kawasan Datasan dengan 45% penduduknya merupakan masyarakat yang mempunyai hak ulayat di wilayah PNG dan selalu melakukan kunjungan secara lisional. 

Keadaan ini sering dimanfaatkan oleh kelompok yang menamakan GPK, sehingga kawasan ini dipandang sebagai daerah rawan keamanan. operasi-operasi keamanan seringkali dilakukan, masyarakat hidup tertekan, tidak bebas, takut dan berusaha pindah ke wilayah PNG untuk memperoleh ketenangan serta perlindungan. 

Sementara itu, Pemerintah dengan alasan keamanan enggan mengarahkan program/kegiatan pembangunan ke wiyah tersebut. Akibatnya selama 38 tahun bergabung dengan Kabupaten Jayawijaya perkembangan pembangunan berbagai sektor kehidupan masyarakat relatif lamban dan terbelakang, bila dibandingkan dengan daerah pedalaman lainnya di Provinsi Papua. Sementara sumberdaya manusia dan sumberdaya alamnya cukup potensial.

Pemerintah memperhatikan keadaan tersebut di atas, sehingga untuk mempercepat Pembangunan di kawasan-kawasan tertinggal Pemerintah telah membentuk serta pemekaran 14 Kabupaten baru di Provinsi Papua dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002, termasuk di dalamnya Kabupaten Pegunungan Bintang yang telah diresmikan pada tanggal 12 April 2003. Tugas seoang Penjabat Bupati disamping melaksanakan tiga tugas pokoknya dituntut pula untuk menentukan arah dan meletakkan landasan pembangunan kabupaten Pegunungan Bintang dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Arah dan landasan pembangunan itu telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Percepatan Pembangunan Kabupaten Pegunungan Bintang. Renstra yang disusun bersifat terintegrasi antar sektor, antarkawasan dan antarkebutuhan pembangunan dengan menentukan prioritas secara selektif. Fokus pembangunannya adalah pengembangan sumberdaya manusia melalui pembangunan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi rakyat serta intrastruktur.

Untuk mendukung percepatan Pembangunan, maka pembangunan peningkatan lapangan terbang pada seluruh distrik dan pembangunan jalan penghubung dari Oksibil ke arah selatan menuju Kabupaten Baven Digul dan arah utara menuju kabupaten Keerom menjadi prioritas tinggi.





Suku Kupel/ suku ketengban

suku  Kupel atau biasa pula disebut orang Ketengban adalah satu kelompok etnik, yang merupakan salah satu penduduk asal di Provinsi Papua. 

Mereka berdiam dalam wilayah Kecamatan diantaranya: 
a. kecamatan / DISTRIK borme
b. kecamatan/ DISTRIK  bime
c.kecamatan / DISTRIK eipumek
d. kecamatan/ DISTRIK  weime
e. kecamatan/DISTRIK nongme
f. kecamatan/DISTRIK  batani
g. kecamatan/ DISTRIK  onNya
i. DLL

SEMUA INI PENDUDUK  wilahya Kabupaten pegunungan bintang provinsi papua . Kecamatan ini berpenduduk 17.296 jiwa pada tahun 2012. Sumber penelitian ilmu linguistik mengungkapkan bahwa mereka adalah penutur bahasa Kupel atau bahasa Ketengban, dengan jumlah penutur sekitar 11.000 orang. Bahasa ini masih bisa dibagi lima dialek. Bahasa ini termasuk rumpun bahasa Papua.

Informasi lebih jauh tentang kebudayaan masyarakat Kupel ini belum dapat diperoleh. Namun, apabila dilihat dari budaya kelompok tetangganya seperti orang Ngalum, jelas masih dalam keadaan terbelakang. Mereka masih hidup dengan mata pencaharian bercocok tanam dengan sistem ladang berpindah. Teknologi sederhana dan system pengetahuan bersahaja lamban berubah karena lamanya terkurung dalam lingkungan yang terisolasi.